Mengapa tubuh kita bisa sakit
? Apa yang menyebabkan kita menjadi sakit ?
Tentu jawabannya
bermacam-macam. Namun dari sudut pandang biologi, seseorang bisa sakit karena
pada saat itu system pertahanan tubuh nya sedang lemah, sehingga tidak mampu
mengatasi masuknya benda asing ataupun agen hayati asing ( bibit penyakit )
sehingga tubuh menjadi sakit.
Untuk mempelajari sistem pertahanan tubuh kita memerlukan ilmu
khusus yaitu imunologi. Di sini kita
akan mempelajari tentang fungsi system pertahanan, struktur system pertahanan
tubuh, antigen, antibodi, dan sistem pertahanan tubuh.
Secara umum, system pertahanan
tubuh adalah menjaga tubuh dari serangan benda asing dan atau bibit penyakit
yang masuk ke tubuh.
Sistem pertahanan tubuh manusia terdiri atas dua system utama, yaitu
: system limfatik dan system kekebalan / system imunitas.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik dibangun oleh pembuluh limfa dan jaringan / organ
limfatik. Pembuluh limfa merupakan saluran yang bersifat terbuka dan berfungsi
mengumpulkan seluruh cairan limfa yang berasal dari semua bagian tubuh untuk
selanjutnya dibawa masuk ke dalam jantung yang selanjutnya akan diedarkan lagi
melalui mekanisme peredaran limfa.
Selain pembuluh limfa, system limfa juga dibangun oleh jaringan/organ
limfatik yang berupa kelenjar limfa, limpa, sumsum merah, tonsil dan limfoid.
Secara khusus jaringan/organ limfatik menghasilkan sel-sel limfosit.
Sistem Imunitas / system kekebalan.
Berdasarkan asal terbentuknya
kekebalan tubuh, terdapat 2 macam sistem kebal/respon kebal ditubuh kita, yaitu
: kekebalan alamiah dan kekebalan adaptif.
Kekebalan alamiah
Kekebalan ini Diperoleh sejak
fetus (janin) tanpa didahului kontak (terinfeksi) dengan antigen. Kekebalan ini
diperoleh dari ibu yang mengandungnya. Jadi semakin kuat daya tubuh ibu yang sedang
mengandung, maka semakin kuat juga daya tahan tubuh bayi yang dikandungnya
Kekebalan buatan / adaptasi
Diperoleh setelah diinjeksi
antigen. Bersifat khusus dan melalui antibodi ( sel limfoid )
Sifat aktif :
Pembentukan antibodi setelah diinduksi oksigen
Sifat pasif :
Pemberian antibodi melalui antiserum
Mekanisme Pertahanan Tubuh
Secara umum mekanisme
pertahanan tubuh dapat terjadi melalui :
Pertahanan fisiologis, misal : lewat sekresi keringat (kulit)
Kekebalan non adaptif, misal : lewat sistem retikulo endotel (mati)
lewat cara fagositosis (sel darah putih : monosit), dll.
Secara khusus dapat melalui :
Antibodi (imunoglobulin) berupa respon adaptif lewat sel plasma
yang berasal dari transformasi sel limbosif B dan sel limfosit T
Antigen : bersifat asing (tidak berasal dari sel asal), lebih
imunogenik, dibawa protein carier dan sangat dipengaruhi dosis, cara dan waktu
pemberian
Molekul yang mengenali antigen
diantaranya Ig. G (melawan antigen polisakarida dan bakteri berkapsul) Ig.M
(resepsor sel imfosit B)
Sistem Kekebalan Tubuh
Apabila protein asing yang
tidak dikenal masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan berusaha mengeluarkan atau
melawannya. Protein asing itu disebut antigen, yaitu penyebab timbulnya zat
penolak yang disebut antibodi.
Setiap anti bodi dibentuk
khusus untuk menghadapi protein asing yang umumnya kuman-kuman penyakit. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen
lain disebut presipitin, antibodi yang dapat menguraikan antigen disebut lisin,
dan antibodi yang dapat menawar racun disebut antitoksin.
Sistem pertahanan tubuh yang
peka terhadap antigen lingkungan tertentu disebut alergi. Antibodi yang
terlibat dalam reaksi adalah dari kelas Ig E atau merangsang makrofog.
Anatomi sistem kekebalan
Tempat utama dimana patogen
masuk ke dalam tubuh yaitu lapisan saluran alat pernapasan, alat pencernakan,
genitalia dan saluran alat kencing. Sel-sel darah putih melapisi simpul-simpul
limfe pada getah bening yang bertugas menyaring benda-benda patogen keluar dari
limfe.
Sel sistem kekebalan
Yang merupakan sel system
kekebalan tubuh adalah Leukosit ( sel darah putiih ) yang berperan dalam
respons kebal ialah :
Fagosit, meliputi neutrofil dan
makrofag. Neutrofil terdapat di dalam darah, makrofag dapat meninggalkan
sistem peredaran darah dan masuk ke dalam jaringan dan rongga tubuh.
Limfosit, yaitu sel-sel
kecil dengan bentuk berubah-ubah bertugas mengenali antigen, menghasilkan
antibodi dan mengontrol respon kebal.
Limfosit mempunyai 2 bentuk
utama, yaitu :
T Limfosit
menuju ke kelenjar timus dan
mengalami perkembangan di sana
B
Limfosit di sumsum tulang juga mengalami perkembangan serupa
T Limfosit dan B Limfosit
dapat mengenal antigen yang spesifik dan mengikatnya. Reaksi pengenalan ini
memacu limfosit untuk memulai suatu respons kebal yang membinasakan antigen.
Macam-macam Sistem Kekebalan
Kekebalan aktif :
yaitu kekebalan yang diperoleh
seseorang karena tubuh secara aktif membuat zat antibodi sendiri. Kekebalan
aktif dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Kekebalan aktif alami ialah kekebalan yang diperoleh setelah sembuh
dari penyakit. Misal setelah sembuh dari penyakit cacar, maka tubuh akan kebal
terhadap cacar dalam jangka waktu tertentu.
Kekebalan aktif buatan, ialah kekebalan yang diperoleh setelah
mendapat vaksinasi, misal : seseorang kebal terhadap cacar setelah divaksinasi
cacar.
Kekebalan pasif :
yaitu kekebalan yang diperoleh
setelah tubuh seseorang mendapat zat antibodi dari luar. Kekebalan pasif dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu :
Kekebalan pasif yang diturunkan
ialah kekebalan yang diperoleh karena zat nati body diperoleh sejak bayi
dalam kandungan. Antibodi dari darah ibu masuk ke tubuh bayi melalui plasenta.
Kekebalan jenis ini bertahan 3-5 bulan.
Kekebalan pasif buatan
ialah kekebalan setelah tubuh
mendapat suntikan serum yang mengandung antibody yang sudah jadi. Misal setelah mendapat suntikan antetanus
(ATS).
Vaksin dan serum memiliki
perbedaan, yaitu :
Vaksin adalah zat yang berisi
bibit penyakit yang sudah dilemahkan, sedangkan serum adalah zat yang berisi
antibody yang sudah jadi. Contoh : BCG (TBC)
Vaksin hanya diberikan pada
orang yang sehat saja, sedangkan serum dapat diberikan pada orang yang sehat
maupun orang yang sakit. Contoh : ATS (Anti Tetanus Serum)
No comments:
Post a Comment