Klasifikasi ( Pengelempokan Mahkluk Hidup )

Beranekaragamnya jenis obyek kajian biologi, banyaknya tema dan persoalan dalam biologi mendorong para ilmuwan khususnya para biolog untuk menemukan cara yang mudah dan sederhana dalam mempelajari berbagai jenis mahkluk hidup yang ada di dunia ini.Maka kemudian lahirlah istilah klasifikasi, yang berarti pengelompokan mahkluk hidup.
Jadi, apa sebenarnya tujuan dari klasifikasi itu ? 
Dapat diduga bahwa salah satu tujuan dilakukannya klasifikasi pada mahkluk hidup adalah untuk menyederhanakan obyek kajian sehingga lebih mudah dan fokus dalam melakukan kajian.

Bagaimana para biolog melakukan klasifikasi ?
Sebelum melakukan / membuat klasifikasi tentu ada langkah-langkah awal yang harus ditempuh oleh para biologi. Secara sederhana , langkah-langkah yang ditempuh oleh para biolog sebelum melakukan klasifikasi adalah :
  1. melakukan identifikasi ciri-ciri, baik ciri morfologis, anatomis, maupun fisiologis
  2. memberikan nama ilmiah pada individu / jenis yang telah diidentifikasi sesuai dengan sistem tata nama yang berlaku (  saat ini, pemberian nama ilmiah mahkluk hidup masih menganut sistem tata nama biner atau "Binomial nomenclatur" yang dikemukakan oleh C.Linnaeus
Setelah melewati tahap satu dan tahap kedua barulah para biologi melakukan pengelompokkan mahkluk hidup atas dasar-dasar tertentu.
Prinsip pengelompokkan / klasifikasi adalah " mencari perbedaan diantara persamaan " . Itu berarti bahwa individu-individu mahkluk hidup yang memiliki banyak persamaan akan dimasukkan dalam satu kelompok yang sama, sedangkan individu yang memliki sedikit persamaan ( banyak perbedaan ) akan dimasukkan ke dalam kelompok lainnya.
Contoh :
Identifikasilah beberapa jenis tumbuhan berikut ini ( tanaman : kedelai, jagung, rambutan, padi, salak, mangga dan jeruk ). 
Hasil identifikasi : tanaman kedelai berakar tunggang, tanaman jagung berakar serabut, tanaman rambutan berakar tunggang, tanaman padi berakar serabut, tanaman salak berakar serabut, tanaman mangga berakar tunggang dan tanaman jeruk berakar tunggang.
berdasarkan data tersebut maka pengelompokkan dapat dilakukan atas dasar tipe perakaran, yaitu :
  • kelompok I ( tumbuhan berakar serabut ), yang meliputi : jagung, padi dan salak .
  • kelompok 2 ( tumbuhan berakar tunggang ), yang meliputi : kedelai, rambutan, mangga dan jeruk.
Adapun dasar klasifikasi yang digunakan dalam pengelompokkan tersebut adalah tipe perakaran.
Jika kita mengamati dan mengidentifikasi ciri lainya, tentu kalsifikasinya akan berbeda juga.

Latihlah diri Anda untuk membuat klasifikasi sendiri.
Identifikasilah ciri-ciri morfologis maupun anatomis dan fisiologis dari hewan-hewan berikut : ayam, burung dara, kambing, kerbau, ikan nila, kadal, kuda, ikan gabus.
Ciri-ciri yang diamati antara lain : jumlah kaki, penutup tubuh, cara berkembang biak, jenis makanan dan ciri-ciri lain yang bisa anda kenali.
Sajikan hasil identifikasi Anda dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini


Tabel. Identifikasi ciri-ciri morfologis, anatomis dan fisiologis beberapa jenis hewan.

No

Jenis hewan
Ciri-ciri anatomis, morfologis dan fisiologis
Juml kaki
Penutup tubuh
Reproduksi
Jenis makanan
Habitat
1.
Ayam kampung





2.
Burung merpati





3.
Kambing





4.
Kerbau





5.
Ikan nila





6
Kadal





7.
Ular





8.
Ikan gabus






setelah itu, buatlah 2 pengelompokkan ke delapan hewan tersebut dengan dasar klasifikasi yang berbeda.

Selamat berlatih.

No comments:

Post a Comment