Topik : Pengaruh Intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis
Tujuan percobaan
:
1.Mengamati
bagaimana perubahan intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis pada
tanaman air (dihitung dari jumlah gelembung O₂ yang keluar).
2.Melatih
keterampilan ilmiah: merancang kontrol, mengumpulkan data, menganalisis, dan
menarik kesimpulan.
Alat & bahan (per kelompok kecil 3–4 siswa)
a.Tanaman air
hidup: Elodea atau Hydrilla (1–2 tangkai)
b.Gelas bening /
beaker (500 mL) atau tabung reaksi besar
c.Corong (optional)
+ tabung reaksi kecil atau gelas kecil untuk menampung gelembung
d.Air ledeng
(biarkan selama 24 jam jika menggunakan air klorin) atau air matang yang sudah
dingin
e.Lampu meja /
lampu bohlam (bisa pakai LED) dengan perlengkapan stand
f.Penggaris (untuk
mengatur jarak lampu)
g.Stopwatch / jam
tangan
h.Kertas grafik
atau tabel pengamatan
i.Termometer
(opsional, untuk memeriksa suhu)
j.Pewarna makanan
atau larutan NaHCO₃ (opsional —
menambah CO₂)
k.Pen dan kertas
kerja siswa
Variabel :
-Variabel bebas:
intensitas cahaya (diatur dengan jarak lampu: mis. 10 cm, 20 cm, 40 cm, gelap)
-Variabel terikat:
laju fotosintesis → diukur sebagai jumlah gelembung O₂
per menit
-Kontrol/konstanta:
volume air, jumlah potongan tanaman, suhu, jenis tanaman, durasi pengamatan,
kondisi awal (semua kelompok gunakan peralatan serupa)
Persiapan (sebelum praktikum di kelas)
1.Siapkan potongan
Elodea ± 5 cm, buang daun yang rusak.
2.Isi gelas/beaker
dengan air sampai ketinggian yang sama untuk tiap percobaan.
3.Jika tersedia,
tambahkan sedikit larutan NaHCO₃ (1/8 sdt per 250 mL) untuk menstabilkan
pasokan CO₂ — opsional.
4.Tentukan empat
kondisi cahaya: gelap, rendah (40 cm), sedang (20 cm), tinggi (10 cm) —
sesuaikan dengan lampu yang dipakai.
5.Siapkan tabel
pengamatan.
Prosedur
langkah-demi-langkah (durasi
kerja per kondisi ≈ 10–15 menit)
1. Masukkan satu
tangkai Elodea ke dalam gelas berisi air, posisikan sedemikian rupa (daun tidak
menempel dinding).
2. Jika menggunakan
corong dan tabung reaksi: letakkan corong terbalik di atas daun (bagian leher
ke atas) lalu masukkan tabung reaksi terisi air menutupi leher corong—tujuan:
menampung gelembung O₂ yang naik.
Alternatif
sederhana: amati dan hitung
gelembung yang muncul dari batang selama satu menit.
3. Tempatkan lampu
pada jarak yang ditentukan dari beaker (mis. 10 cm). 4. Nyalakan lampu dan
tunggu 2–3 menit agar kondisi stabil.
5. Mulai
pengamatan: hitung jumlah gelembung yang keluar selama 1 menit. Catat.
6. Ulangi
penghitungan 3 kali untuk tiap kondisi cahaya, ambil rata-rata.
7. Ulangi langkah
untuk setiap jarak lampu (rendah, sedang, tinggi) dan kondisi gelap (lampu
dimatikan — tunggu 5 menit sebelum hitung).
8. Catat suhu air
bila memungkinkan; jika suhu berubah banyak, catat sebagai catatan karena suhu
juga memengaruhi fotosintesis.
Hasil Percobaan
Data hasil percobaan yang telah dilakukan, disajikan dalam bentuk tabel seperti berikut
Analisis data
& Pertanyaan pemandu (deep
learning)
1. Gambarkan
grafik: intensitas cahaya (jarak) vs rata-rata gelembung/menit. Apa
bentuk hubungannya?
2. Apakah laju
fotosintesis rendah di gelap? (hubungkan konsep klorofil & cahaya)
3. Apakah hasil
sesuai hipotesis awal? Mengapa/kenapa tidak?
4. Faktor apa
selain cahaya yang mungkin memengaruhi hasil (kesalahan eksperimen)? (contoh:
suhu, kondisi tanaman, pengukuran gelembung)
5. Buatlah model
sederhana (diagram) aliran energi dari cahaya → kloroplas → pembentukan
glukosa.
Kesimpulan :
Rumuskan beberapa kesimpulan hasil percobaan anda
0 Comments