Apa golongan darahmu ? Apa golongan darah ayah ibumu ?
Itu merupakan dua pertanyaan yang selalu bisa dihubungkan, karena golongan darah seorang anak merupakan “warisan” dari kedua orangtuanya (ayah dan ibu). Ayah dan ibu menerima “warisan” golongan darah dari ayah dan ibunya (kakek dan nenek) dan seterusnya.
Nah..selain
golongan darah, apakah ada hal/faktor lain yang merupakan “warisan” dari kedua
orangtua ? Kalau ada apa sajakah faktor itu ?
Untuk
mengetahuinya, terus baca dan pelajari uraian berikut ini.
TUJUAN
Siswa
mampu untuk menganalisis pola-pola pewarisan sifat pada manusia
KEGIATAN 1. PEWARISAN
KROMOSOM KELAMIN
Kromosom kelamin pada manusia terdiri atas dua macam yaitu kromosom X dan kromosom Y, di mana pada individu berjenis kelamin pria memiliki dua jenis kromosom kelamin yaitu X dan Y. Sementara individu berjenis kelamin perempuan memiliki 1 jenis kromosom kelamin X. Genotip pria ditulis XY, sedangkan genotip perempuan ditulis XX. Pewarisan jenis kelamin pada manusia digambarkan pada bagan berikut !
Pertanyaan :
Berdasarkan
teks di atas, berikan penilaian benar atau salah pada beberapa pernyataan
berikut !
Golongan darah dapat diwariskan dari orang tua kepada turunannya.
Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu golongan
darah ABO, golongan darah MN, dan Rhesus.
Golongan darah AB0
Golongan darah manusia dapat ditentukan berdasarkan ada atau
tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin).
Untuk mengetahui golongan darah manusia Gen penentu
golongan darah terletak pada kromosom autosom dan diberi simbol I (Isohemaglutinogen) sehingga
alelalelnya disimbolkan, IA menghasilkan
antigen A, IB menghasilkan antigen B, dan I0
yang
tidak menghasilkan antigen.
Genotip dan fenotip golongan darah
sistem AB0
I0I0
= golongan darah 0
IAI0,
IAIA = golongan darah A
IBI0,
IBIB = golongan darah B
IAIB
= golongan darah AB
Golongan darah MN
Penggolongan darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam
sel darah merah seseorang. Apabila seseorang bergolongan darah M, artinya di
dalam darahnya mengandung
antigen M, sedangkan orang yang di dalam sel darah merahnya mengandung antigen
N, maka orang tersebut bergolongan darah N. Jadi, orang yang bergolongan darah
MN dalam sel
darah merahnya mengandung antigen M dan N sehingga orang tersebut bergolongan
darah MN.
Golongan darah Rhesus
Pada golongan darah rhesus ditentukan oleh ada tidaknya faktor
rhesus (antigen Rh) pada sel darah seseorang. Golongan darah rhesus ini pertama
kali ditemukan dalam darah kera (Rhesus macacus). Seseorang yang
mengandung antigen Rh pada eritrositnya disebut Rh+ (Rhesus positif),
sedangkan yang tidak mempunyai antigen rhesus disebut Rh– (Rhesus negatif).
Seseorang yang mengandung antigen rhesus pada darah merahnya (Rh+) tidak dapat membentuk
antibodi yang melawan antigen Rh–. Antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah (Rh–). Jadi, jika
orang
bergolongan
darah Rh– diberi
transfusi darah dari orang bergolongan
darah Rh+, maka pada
darah penerima tersebut akan
membentuk antibodi yang melawan antigen rhesus.
Contoh lainnya adalah pada ibu yang
bergolongan darah Rh–
mengandung
bayi mengandung bayi yang bergolongan darah Rh+. Di dalam
tubuh ibu akan membentuk antibodi (anti Rh+) yang
melawan darah bayi yang mengandung antigen Rh+.
Anak pertama biasanya selamat.
Tetapi, jika ibu mengandung anak
kedua yang bergolongan darah Rh– kembali, maka antibodi yang
sudah terbentuk dalam tubuh ibu akan menggumpalkan darah bayinya sehingga
bayinya mengalami eritroblastosis fetalis.
Pertanyaan :
1.Jika seorang wanita bergolongan darah A
heterozigot kawin dengan pria golongan darah B heterozigot,
maka
kemungkinan golongan darah keturunannya adalah ....
a. A : B : AB : O = 1 : 1 : 1 : 1
b. tidak akan ada yang O
c. hanya A : B = 1 : 1
d. semua AB
e. hanya AB : O = 1 : 1
2.Seorang anak terlahir dengan
golongan darah 0 , apa saja kemungkinan golongan darah kedua orangtuanya (ayah
ibunya) ?
3.Jika seorang ibu melahirkan bayi anak
pertamanya yang mengalami eritroblatosis fetalis bagaimana kemungkinan golongan
darah sistem rhesus yang dimilikinya dan pasangannya (suaminya) ?
KEGIATAN
3. BUTAWARNA
Cacat buta warna bermacam-macam, yaitu buta warna total dan buta
warna sebagian. Penderita buta warna tidak dapat melihat warna tertentu,
misalnya warna hijau, merah atau semua warna kecuali hitam putih. Yang paling
umum adalah buta warna merah-hijau. Penderita buta warna ini tidak dapat
membedakan warna merah dan hijau. Untuk mengetahui
seseorang menderita buta warna merah-hijau atau tidak dapat menggunakan kartu
uji penglihatan ishihara.
Faktor gen buta warna terpaut pada kromosom sex X. Apabila dalam
pasangan alel dengan kromosom X yang normal, maka cacat buta warna tidak akan
terjadi, tetapi bila berpasangan dengan kromosom y, maka laki-laki akan menderita
buta warna. Contoh persilangannya sebagai berikut.
1.Bagaimana persentase keturunan anak
keturunan dari pasangan suami normal (tidak butawarna) dan istri carrier
butawarna ?
2.Jika seorang pria penderita
butawarna maka dia akan mewariskan gen butawarna kepada semua anak
perempuannya. Benarkah pernyataan tersebut ? Jelaskan jawaban anda !
KEGIATAN
4. ALBINO
Orang albino memiliki rambut, mata, bulu mata, dan kulit berwarna
putih. Hal ini disebabkan karena penderita albino tidak memiliki pigmen warna
melanin. Warna melanin ada yang hitam, cokelat, kuning atau putih. Penderita albino
tidak memiliki
pigmen ini karena tidak dapat menghasilkan enzim pembentuk
melanin.
Gen albino bersifat resesif dan
terletak pada autosom (kromosom
tubuh) sehingga baik laki-laki maupun perempuan dapat
menderita albino. Seseorang menderita albino jika gennya
dalam
keadaan homozigot resesif. Jadi, sifat tersebut di peroleh dari orang
tuanya yang menderita albino atau karier.
Pertanyaan
:
Sebuah
keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan 5 orang anak. Salah satu diantara 5
anak menderita albino, padahal ayah, ibu dan 4 orang anak berkulit normal
(tidak albino). Mungkinkah hal ini terjadi ? Bagaimana penjelasan ilmiahnya ?
KEGIATAN
5. HEMOFILI
Hemofili merupakan suatu keadaan di
mana sel-sel darah tidak memiliki kemampuan melakukan proses pembekuan darah
secara alami karena ketiadaan faktor antihemofili sehingga penderita hemofili
akan mengalami gangguan atau kesulitan dalam melakukan proses pembekuan darah
ketika terjadi luka dan perdarahan.
Berdasarkan kajian ilmiah, gen yang
menghambat terjadinya proses pembekuan darah adalah gen resesif yang terpaut
pada kromosom X yang muncul dalam keadaan homozigot dan bersifat lethal.
Seorang pria penderita hemofili
memiliki genotip XhY, sedangkan seorang wanita penderita hemofili memiliki
genotip XhXh dan bersifat lethal.
Pertanyaan
:
1).Bagaimana
proses pewarisan kelainan hemofili pada manusia bisa terjadi ? Jelaskan dengan
bagan persilangan !
2).Cermati peta silsilah pewarisan kelainan hemofili pada sebuah keluarga berikut ini !
Bagaimana genotip dan fenotip individu bernomor 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 ?
Sekian, selamat belajar, semoga sukses.
No comments:
Post a Comment