Tentu anda pernah mendengar dan menyaksikan pemberitaan di media massa tentang ditemukannya cacing hati di dalam hati hewan-hewan ternak yang dipotong untuk kebutuhan protein hewani bagi manusia.
Sebuah kajian ilmiah terhadap larangan agama Islam bagi umatnya untuk mengkonsumsi daging babi, menemukan bukti ilmiah bahwa di dalam daging babi bisa ditemukan larva cacing pita babi yang jika seseorang mengkonsumsi daging babi dengan pengolahan yang tidak sempurna maka orang tersebut akan terinfeksi cacing pita babi yang akan hidup menetap sebagai parasit di dalam saluran pencernaan manusia.
Cacing hati dan cacing pita babi dalam pemberitaan tersebut di atas merupakan contoh anggota filum Platyhelminthes. Tahukah anda, apa yang menjadi cirri khas filum ini ?
Untuk mengetahuinya, lanjutkan ……….
Filum Platyhelminthes merupakan kelompok hewan yang bersifat triploblastik aselomata yakni memiliki 3 lapisan lembaga ( ectoderm-mesoderm-endoderm ) yang tidak memiliki selom ( rongga tubuh ). Anggota platyhelminthes bertubuh lunak tanpa segmen berbentuk pipih ( platy ) seperti pita ataupun daun. Ukuran tubuhnye kecil, tetapi panjangnya bisa mencapai beberapa meter. Beberapa di antara platyhelminthes ada yang hidup bebas di perairan baik tawar maupun laut. Beberapa lainnya bisa hidup di dalam tubuh organism lainnya sebagai parasit dan dilengkapi dengan mulut penghisap / scoleks.
Pada masa mudanya, pergerakan menggunakan cilia / bulu getar dan setelah dewasa bergerak dengan menggunakan otot tubuhnya. System pencernaan sederhana dengan mulut tanpa anus dan usus bercabang-cabang. Pembuangan sisa metabolism dilakukan oleh system ekskresi sederhana berupa sel api / flame cells.
Dalam taksonomi, filum platyhelminthes dikelompokkan ke dalam 3 kelas dengan cirri-ciri specific yang dimiliki oleh masing-masing kelas.
Perhatikan table perbandingan cirri-ciri kelas dalam filum Platyhelminthes berikut !
KELAS
|
CIRI-CIRI
|
CONTOH GENUS/
SPECIES
|
|||
CARA
HIDUP
|
TEMPAT
HIDUP
|
ALAT
HISAP
|
CIRI LAIN
|
||
Turbellaria
|
Bebas,
|
air tawar
|
Tidak ada
|
daya regenerasi sangat tinggi
|
Planaria
|
Trematoda
|
Parasit
|
Dlm tubuh
mh lain
|
Ada, di
sekitar mulut
|
Mempunyai inang tetap(sapi /manusia) dan inang perantara
( siput / ikan )
|
Fasciola hepatica / cacing
hati
Clonorchis sinensis
|
Cestoda
|
Parasit
|
Dlm tubuh
mh lain
|
Ada, di kepala/skoleks, memliki kait/ rostelum
|
Mempunyai inang tetap( manusia) dan inang perantara (
babi / sapi )
Tubuh terdiri dari rangkaian segmen / proglotid
|
Taenia solium/ cacing
pita babi
Taenia saginata / cacing
pita sapi
|
Bagaimana dengan peranan filum Platyhelminthes ini dalam kehidupan ?
Secara umum, keberadaan filum ini dalam ekosistem mempunyai manfaat dalam turut serta menjaga keseimbangan ekosistem terutama ekosistem peraira.
Selain itu, cacing Planaria yang hidup bebas di air tawar sering digunakan oleh para ilmuwan dalam penelitian / pelajaran ilmiah.
Namun dibalik manfaat yang diberikan, ternyata keberadaan anggota filum Platyhelminthes menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi manusia. Baik karena adanya cacing hati yang hidup parasit di dalam hati hewan ternak akan mengganggu pertumbuhan hewan ternak budidaya.
Selain itu, beberapa cacing seperti cacing pita babi dan cacing pita sapi dapat menginfeksi dan hidup menetap di dalam saluran pencernaan makanan manusia.
Melihat adanya bahaya yang ditimbulkan oleh beberapa anggota Platyhelminthes, perlu kiranya dikaji lebih lanjut mengenai siklus / daur kehidupan anggota Platyhelminthes sehingga kita dapat memutus penyebaran mereka.
No comments:
Post a Comment